Karena software yang didukung oleh open source
merupakan sistem yang mendistribusikan perangkat lunak kepada pengguna dengan
memberikan program dan source code secara gratis. Tetapi kita juga bisa
mengembangkan open source tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita,
tentunya kebebasan itu tetap bertumpu pada etika dan peraturan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Fitur-fitur utama dari karakteristik open source adalah kebebasan user untuk:
- Menggunakan software sesuai
keinginannya.
- Memiliki software yang tersedia
sesuai kebutuhan.
- Mendistribusikan software kepada user
lainnya.
Kebebasan yang tak terbatas bagi tiap orang untuk
mengakses kode program merupakan pedang bermata dua bagi software itu sendiri.
Hal ini disebabkan karena kebebasan ini memberikan informasi tentang kelemahan
software. Kemudian, yang terjadi adalah eksploitasi kelemahannya. Para hacker
akan menggunakan kelemahan ini untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan
pengguna software tersebut. Akibatnya akan lebih buruk jika software tersebut
merupakan software yang vital bagi pengguna karena akan memungkinkan terjadinya
penipuan, pencurian identitas, pencurian informasi, dan sebagainya.
Apa manfaat yang kita dapatkan dengan menggunakan Open Source ?
Ada banyak manfaat positif yang bisa kita peroleh
dengan menggunakan Open Source, diantaranya :
Kreativitas : Dengan Open Source kita bisa
mempelajari cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat
produk baru dari sumber yang ada.
Kemandirian : Kita tidak perlu lagi tergantung
pada suatu produk tertentu, bahkan dengan Open Source kita bisa membuat produk
yang sekelas dengan perusahaan berskala raksasa seperti Microsoft.
Penghematan :
Hemat Waktu : Berapa banyak waktu yang kita
sia-siakan untuk berurusan dengan virus komputer di sistem closed source (baca
: Windows) ? Dengan menggunakan sistem operasi Open Source seperti 3D OS kita
tidak perlu membuang waktu lagi berurusan dengan virus komputer.
Hemat Biaya : Berapa banyak biaya yang perlu
kita keluarkan untuk pembelian suatu produk proprietary seperti Windows,
Photoshop, MS Office dan lain-lainnya ?
Hemat Devisa : Berapa banyak devisa negara yang
harus lari keluar negeri jika kita terus menggunakan produk proprietary ?
Mengurangi Tingkat Pembajakan : Open Source
memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan milik orang lain secara tidak
sah atau dengan kata lain kita tidak perlu lagi menjadi pencuri. Selain
mengurangi tingkat pembajakan, secara otomatis dosa-dosa kita juga ikut
berkurang.
Meningkatkan Citra Negara : Tahukah Anda bahwa
pembajakan menjadikan citra negara menurun ? Dan ini secara tidak langsung
membawa akibat buruk pada hubungan dagang dengan luar negeri. Dan repotnya, di
tahun 2009 ini Indonesia kembali masuk dalam daftar Priority Watch List.
Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan
proyek, proyek open source biasanya menarik banyak developer, misalnya
pengembangan web server Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangkan
dan memantau.
Mencegah kesalahan (bugs atau error) lebih cepat
ditemukan dan diperbaiki, hal ini dikarenakan jumlah developernya sangat banyak
dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu
metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, source code yang
tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu
dari vendor.
Kualitas produk lebih terjamin, hal ini dikarenakan
evaluasi dapat dilakukan oleh banyak orang sehingga kualitas produk dapat lebih
baik. Namun, hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai
dikembangkan orang. Tidak selamanya open source dikembangkan oleh banyak orang,
karena bisa juga dilakukan oleh individual.
Selain
membawa manfaat, tentu saja Open Source juga mempunyai kekurangan, diantaranya:
Kurangnya dukungan vendor : Harus diakui, masih
cukup banyak vendor baik Hardware, Software, ataupun game yang belum memberikan
dukungan penuh pada Open Source. Dan hal ini tentu saja cukup menghambat
perkembangan Open Source.
Kurangnya dukungan support : Karena belum cukup
memasyarakat, maka dukungan support juga masih cukup sulit untuk ditemukan.
Support untuk Open Source selama ini masih banyak bergantung pada Internet
(Google). Sehingga cukup menyulitkan mereka yang tidak mempunyai akses penuh
pada Internet.
Kurangnya dukungan bisnis : Pandangan bahwa
Open Source adalah gratis dan tidak bisa membawa manfaat bisnis sangat
menghambat para pebisnis yang akan terjun di Open Source. Kurangnya dukungan
dari pebisnis ini membuat Open Source tidak bisa mempromosikan dirinya secara
baik dan ini secara tidak langsung membuat pengenalan Open Source menjadi lebih
lambat.
Kurangnya promosi : Masih banyak orang yang
beranggapan Open Source susah untuk dipergunakan, padahal perkembangan Open
Source belakangan ini sudah cukup pesat dan bahkan dalam beberapa hal terkadang
mampu menggungguli produk closed source. Kesalahpahaman ini bisa terjadi karena
kurangnya promosi akan Open Source.
Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open
source, ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM
yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu
menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source
dan yang propriertary dan tertutup.
Tidak adanya proteksi terhadap HaKI, kebanyakan
orang masih menganggap bahwa open source merupakan aset yang harus dijaga
kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan
untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya dapat diabuse oleh orang-orang
untuk mencuri ide dan karya orang lain.
Open Source digunakan secara sharing, dapat
menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang
lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa open Source yang
sama.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar