Karya tulis adalah suatu tulisan ilmiah yang membahas suatu permasalahan, yang dilakukan melalui metode penelitian ilmiah berdasarkan pengumpulan data, wawancara maupun observasi. Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif.
Kualitas karya tulis ditentukan oleh beberapa aspek, yaitu :
1 . Topik yang menarik
Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Syarat sebuah topik :
Topik yang dipilih harus menarik perhatian,
Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll
Apapun yang akan menjadi topik bahasan didalam tulisan, entah itu tentang komputer, budaya, kesehatan, kuliner, blogging, politik dan sebagainya, yang penting penulisannya harus jelas, padat dan bermanfaat.
Membatasi topik tulisan menjadi lebih spesifik, akan membantu penulis dalam mengulas tulisannya bisa lebih gamblang dan mendalam. Sehingga karangan atau tulisan yang dihasilkan, betul-betul menjadi sebuah karya tulis yang bermutu. Untuk mempersempit topik bisa dilakukan cara sebagai berikut:
1. Menurut tempat.
Indonesia tentu lebih sempit daripada dunia, Jawa lebih sempit daripada Indonesia, Jawa Timur lebih sempit daripada Jawa, Surabaya lebih sempit daripada Jawa Timur, dan seterusnya. Sehingga jika ingin mengulas tulisan lebih detail, maka topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Pulau Jawa" akan lebih spesifik dari pada topik tentang "Tingkat Perekonomian Masyarakat di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan tempat, agar informasi yang diberikan bisa lebih rinci.
2. Menurut waktu.
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu/periode/masa. Topik "Perkembangan Islam" bisa dipersempit menjadi "Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW". Topik "Sejarah Seni Lukis di Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Sejarah Seni Lukis pada zaman Kemerdekaan". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu, sehingga informasi yang diulas akan lebih jelas sesuai masanya.
3. Menurut hubungan kausal (sebab-akibat).
Topik "Perkembangan Facebook" dapat dikhususkan pembahasannya menjadi "Alasan Mengapa Facebook Cepat Berkembang". Begitu juga topik "Kejahatan di Indonesia" akan lebih spesifik lagi menjadi "Beberapa Hal yang Mendorong Timbulnya Kejahatan di Indonesia". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan hubungan kausal, sehingga informasi akan lebih akurat jika disebutkan sebab dan akibatnya.
4.Menurut pembagian bidang kehidupan manusia.
Topik "Pembangunan di Indonesia" dapat dikhususkan lagi menjadi "Pembangunan Ekonomi Semasa Orde Baru" atau menjadi "Pembangunan Sarana Pendidikan pada Masa Reformasi". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan bidang kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, agama, ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.
5.Menurut aspek khusus-umum.
Topik "Pengaruh SOPA/PIPA Terhadap Pengguna Internet" dapat lebih dikhususkan menjadi "Pengaruh SOPA/PIPA Bagi Kalangan Blogger". Begitu juga topik "Dampak Kenaikan BBM terhadap masyarakat Indonesia" bisa dipersempit menjadi "Dampak Kenaikan BBM bagi Pedagang Pasar Tradisional". Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan aspek khusus-umum, sehingga informasi bisa lebih detail tentang obyeknya.
6.Menurut obyek material dan obyek formal.
Obyek material adalah bahan yang akan dibahas, sementara obyek formal adalah sudut pandang yang digunakan untuk meninjau bahan tersebut. Jika ingin membuat topik "Perkembangan Internet di Indonesia" bisa lebih dikhususkan menjadi "Perkembangan Internet di Indonesia Ditinjau dari Segi Penggunanya". Perkembangan internet di Indonesia disebut obyek material, sedangkan ditinjau dari segi penggunanya disebut obyek formal. Sehingga sudut pandang penjelasan lebih difokuskan pada segi penggunanya, meliputi usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jadi tidak perlu membahas segi yang lainnya, misalkan kecepatan internet dan sebagainya.
2. Mudah dipahami oleh pembaca
Mudah di pahami oleh pembaca artinya tulisan tersebut dapat di mengerti oleh pembaca, buat apa kita menulis tapi tidak di mengerti oleh pembaca? Gunakan bahasa yang ringan tapi berbobot agar tulisan di mengerti oleh pembaca.
Tipsnya adalah :
jangan memberi banyak text pada tulisan
gunakan kombinasi gambar dan warna
gunakan bahasa yang familiar di telinga masyarakat atau berikan penjelasan setelahnya.
sumber referensi :
http://herwingoernia19.blogspot.com/2013/04/kualitas-karya-tulis.html
http://arie5758.blogspot.com/2012/06/pembatasan-topik-untuk-karangan-tulisan.html
http://bubblefloat05.blogspot.com/2013/04/kualitas-karya-tulis.html
http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/pengertian-karya-tulis-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar