A.PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang
berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan barat tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan membaerikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya. Tanda atau wangsit dapat berupa mimpi atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia Tuhan telah membarikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan membaerikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya. Tanda atau wangsit dapat berupa mimpi atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia Tuhan telah membarikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya.
Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh
lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan
menerima takdir. Dalam kepasrahan akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya
sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk
akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih
berat dari yang dialaminya.
Dalam surat Al insyiqoq : 6 dinyatakan manusia ialah mahluk
yang hidupnya penuh perjuangan artinya bahwa manusia harus bekerja keras untuk
dapat melangsungkan hidupnya. Untuk melangsungkan hidup ini manusia harus
menghadapi alam (menaklukan alam) menghadapi masyarakat sekelilingnya dan tidak
boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu
darinya/kurang sungguh menghadapinya maka akibatnya manusia akan menderita.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami
seseorang, timbullah penderitaan.
Dengan siksaan-siksaan itu Allah akan menganiaya mereka,
namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari
banyak terjadi dan banyak dibaca diberbagai media massa. Bahkan kadang-kadang
ditulis dihalaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai
gambar si korban.
Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan
sehari-hari, sebuah harian ibukota (pos kota) halaman pertama isinya sebagian
besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokon,
dan sebagainya.
Dengan demikian jelaslah disatu pihak kasus siksaan,
pemerkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan.
Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu koran itu cukup laku, dan
mempunyai oplaag yang tinggi.
Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian
dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat
tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat
apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah kawannya yang akan
dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam
keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat
itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,
sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia
akan cepat mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat
diatasi.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam
dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini
tidak boleh dicampuradukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh
petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang
sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud
dari siksaan yang dialami seseorang.
Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi
agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo
socius, seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu
cepat macari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi.
Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka adalah
orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya
itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu
kesibukan,khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak
memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang
tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki
satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain
sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya
sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul
atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan
hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia.
b. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan
tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang
berada di tempat terbuka
c. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang
tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang
tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan
dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok
dibawahnya. d. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di
tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul
sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki
agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
e. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa
sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah
berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu
disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
f. Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena
merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah
hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya
juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan
dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderita kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan
sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah:
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si
penderita baik jasmani maupun rokhaninya
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu
mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak
menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan justru cepat memecahkan
problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari
persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara
lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah, akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempurna, hal-hal tersebut sering menyebabkan yang
bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan
kedudukannya dan manghancurkan mentalnya.
b. Terjadinya konflik sosial budaya, akibat norma berbeda
antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia
tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya; orang pedesaan yang berat
menyesuiakan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit
menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
c. Cara pematangan batin, yang salah dengan memberikan
reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai
overcompensatie
Proses- proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang
mendorong ke arah :
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara
baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat
tahajud waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar
untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegiatan yang
posif.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau
diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
PENDERITA KEKALUTAN MENTAL BANYAK TERDAPAT DALAM LINGKUNGAN
SEPERTI :
1. Kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan
hidup yang berat sehingga oarang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, sebagaian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain,
akibat egoisme sebagai ciri masyarakat kota.
2. Anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai
apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan
dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang usia tuapun sering mengalami
penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh
sudah tidak sesuai dengan norma baru yang berlaku.
3. Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah
yang dibawanya kedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengelurkan
perasaannya tersebut, sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih
lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita penderita
psikosomatisme (penyakit akibat gangguan kejiwaan) dari pada kaum pria.
4. Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa
diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya
tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali
mengalami penderitaan
5. Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan
pengusaha memiliki sifat dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari
keuntungan sebanyak mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan
masalah spritual yang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.
Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang
merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam
hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita,
biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati dari pada hidup, dengan
pengertian bahwa dengan kematiannya, maka berakhirlah penderitaan yang
dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa,
laluy mengambil jalan pintas, dengan bunuh diri.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat
ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu
ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan
kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam
alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada
Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.Manusia hanya merencanakan
dan Tuahan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang
menimbulkan penderitaaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh
yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi
akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat
menderita.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi
penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi
dan sebagainya menejahterakan manusia dan sebagaian lainnya membuat manusia.
Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan
kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah
terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di
Unisovyet, kebocoran gas beracun di India. Penggunaan peluru kendali dalam
perang Irak.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia
ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain. Contohnya ialah
tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat
hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung
Galunggung, perang Irak dan Iran.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap
antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah
pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga
para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan
karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak yang bernama Arie
Hanggara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan
judul Arie Hanggara.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan dapat diperinci sebagai
berikut :
a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk
manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan
ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya.
Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menentukan sedangkan
nasib buruk itu manusia penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia
lain menderita misalnya:
1. Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa
oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan
hukuman penjara oleh Pengadilan Negri Surabaya supaya perbuatan itu dapat
diperbaiki dan sekaligus merasdakan penderitaan, sedngkan pembantu yang telah
menderita itu dipulihkan
2. Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya
anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika
dijatuhi hukuman oleh pengadilan Negri Jakarata Pusat supaya perbuatannya itu
dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan
3. Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan
oleh seniman Rendra dalam puisinya "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota
Jakarta" perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang
memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini
dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan
mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga
menyebabkan penderitaan manusia, Tetapi manusia tidak menyadari hal ini,
Mungkin kesadaran itu timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita
misalnya :
1. Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung selatan
bermula dari penghunian liar dihutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus
dan gundul oleh manusia-manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi
korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan
harta benda yang hilanh/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan ABRI
bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
2. Perbuatan lalai mungkin kurang kontero terhadap
tanki-tanki penyimpanan gas-gas beracun dari perusahaan "Union Carbide"
di India. Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori
daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas
dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalai dari
pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk memulihkan
penderitaan manusia disitu.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab
Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan /
azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha
manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan
semacam ini dialami manusia.
Beberapa kasus penderita dapat diungkapkan berikut ini :
1. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan
tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh
pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di
Universitas Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR Thaha Husen, guru besar
Universitas di Kairo, Mesir
2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia
menerima cobaan ini.
Bertahu-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya
bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada
Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya
lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran,
tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikaphidup yang lemah seperti kesetiaan
dan kesabaran sang istri yang luntur karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri,
Siakp ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna" ,"nasib sudah menjadi bubur". Kelanjutan
dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan
hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari
kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin
timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang
menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan
lain-lainnya
Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh
para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton
akan memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk
mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan
perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti
dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus
disingkirkan.
KESIMPULAN
Yang dapat disimpulkan adalah bahwa kehidupan manusia
tdaklah hanya ada penderitaan dan kepedihan yang mewarnai kehidupan ini tetapi
ada juga kebahagiaan. Dan yang terpenting dari hal itu adalah mengambil
kesimpulan yang benar dan menjadikannya sebagai pengalaman untuk menjalani
hidup ini. Untuk lebih mudah menerima segala kesedihan dan penderitaan hidup
kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan berserah diri dan menerima
segala sesuatu yang ada dengan syukur selalu. Karena dalam masalah yang ada
saya yakin ada makna yang tersembunyi didalamnya sehingga kita harus menbuatnya
menjadi pengalaman hidup, karena Pengalaman adalah Guru yang Baik.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada sumber-sumber yang
saya ambil karena sangat bermaanfaat.
Sumber: ocw.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar